Pengertian
Obat dan Penggolongan Obat

Apa itu obat? Secara umum, pengertian obat
adalah semua bahan tunggal/campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk
bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan
penyakit. Sedangkan, menurut undang-undang,pengertian obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk
dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian
tubuh manusia.
Selain pengertian obat secara umum di atas, ada juga pengertian obat
secara khusus. Berikut ini beberapa pengertian obat secara khusus:

- Obat
baru: Obat
baru adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak berkhasiat), seperti
pembantu, pelarut, pengisi, lapisan atau komponen lain yang belum dikenal
sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
- Obat
esensial: Obat esensial adalah obat yang paling banyak
dibutuhkan untuk layanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.
- Obat
generik: Obat
generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya.
- Obat
jadi: Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
salep, cairan, supositoria, kapsul, pil, tablet, serbuk atau bentuk
lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang
ditetapkan pemerintah.
- Obat
paten: Obat
paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat
yang telah diberi kuasa dan obat itu dijual dalam kemasan asli dari
perusahaan yang memproduksinya.
- Obat
asli: Obat
asli adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan-bahan alamiah, diolah
secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.
- Obat
tradisional: Obat tradisional adalah obat yang didapat dari
bahan alam, diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan
dalam pengobatan tradisional.

Fase farmakokinetik terdiri atas
empat proses :
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Metabolism ( biotransformasi )
4. Eksresi ( eliminasi )
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Metabolism ( biotransformasi )
4. Eksresi ( eliminasi )
1. Absorbsi
Absorpsi adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke dalam cairan tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif atau pinositosis.
Kebanyakan obat oral diabsorpsi di usus halus melalui kerja permukaan vilimukosa yang luas.
• Absorpsi pasif umumnya terdiri melalui difusi ( pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendahnya ).
• Sedangkan absorpsi aktif membutuhkan karier ( pembawa ) untuk bergerak melawan perbedaan konsentrasi.
• Sedangkan Pinositosis berarti membawa obat menembus membran dengan proses menelan.
Absorpsi obat dipengaruhi oleh :
- Aliran darah
- Rasa nyeri
- Stress
- Kelaparan
- Makanan dan pH
Absorpsi adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke dalam cairan tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif atau pinositosis.
Kebanyakan obat oral diabsorpsi di usus halus melalui kerja permukaan vilimukosa yang luas.
• Absorpsi pasif umumnya terdiri melalui difusi ( pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendahnya ).
• Sedangkan absorpsi aktif membutuhkan karier ( pembawa ) untuk bergerak melawan perbedaan konsentrasi.
• Sedangkan Pinositosis berarti membawa obat menembus membran dengan proses menelan.
Absorpsi obat dipengaruhi oleh :
- Aliran darah
- Rasa nyeri
- Stress
- Kelaparan
- Makanan dan pH
2. Distribusi
Distribusi adalah proses dimana obat menjadi berada dalam cairan tubuh dan jaringan. Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas ( kekuatan penggabungan ) terhadap jaringan dan efek pengikat dengan protein.
Salah satu contoh obat yang berkaitan tinggi dengan protein adalah diazepam ( Valium ) yaitu 98 % berkaitan dengan protein, sedangkan aspirin berkaitan dengan protein sedang yaitu 49 %.
3. Metabolisme atau biotransformasi.
Hati merupakan tempat utama untuk metabolisme. Kebanyakan obat diinaktifkan oleh enzim- enzim hati diubah atau ditransformasikan oleh enzim- enzim hati menjadi metabolit inaktif atau zat yang larut dalam air untuk dieksresikan.
Penyakit- penyakit hati seperti sirosis dan hepatitis mempengaruhi metabolisme obat.
Metabolisme obat dan eliminasi mempengaruhi waktu paruh obat, contohnya pada kelainan fungsi hati atau ginjal pada waktu obat menjadi lebih panjang dan lebih sedikit obat dimetabolisme dan dieliminasi.
4. Eksresi
Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute- rute lain meliputi empedu, fases, paru- paru, saliva, keringat dan air susu ibu.
Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar lebih cepat diekskresi daripada obat larut lemak, kecuali yang melalui paru. Ginjal merupakan organ ekskresi yang terpenting dan ekskresi disini resultante dari
3 proses, yaitu filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di tubuli proksimal, dan reabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal.
Distribusi adalah proses dimana obat menjadi berada dalam cairan tubuh dan jaringan. Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas ( kekuatan penggabungan ) terhadap jaringan dan efek pengikat dengan protein.
Salah satu contoh obat yang berkaitan tinggi dengan protein adalah diazepam ( Valium ) yaitu 98 % berkaitan dengan protein, sedangkan aspirin berkaitan dengan protein sedang yaitu 49 %.
3. Metabolisme atau biotransformasi.
Hati merupakan tempat utama untuk metabolisme. Kebanyakan obat diinaktifkan oleh enzim- enzim hati diubah atau ditransformasikan oleh enzim- enzim hati menjadi metabolit inaktif atau zat yang larut dalam air untuk dieksresikan.
Penyakit- penyakit hati seperti sirosis dan hepatitis mempengaruhi metabolisme obat.
Metabolisme obat dan eliminasi mempengaruhi waktu paruh obat, contohnya pada kelainan fungsi hati atau ginjal pada waktu obat menjadi lebih panjang dan lebih sedikit obat dimetabolisme dan dieliminasi.
4. Eksresi
Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute- rute lain meliputi empedu, fases, paru- paru, saliva, keringat dan air susu ibu.
Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar lebih cepat diekskresi daripada obat larut lemak, kecuali yang melalui paru. Ginjal merupakan organ ekskresi yang terpenting dan ekskresi disini resultante dari
3 proses, yaitu filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di tubuli proksimal, dan reabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal.
FARMAKODINAMIK
Ialah ilmu yang mempelajari kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ. Artinya pengaruh obat terhadap sel hidup. (Moh. Anief, ilmu farmasi)
Ialah ilmu yang mempelajari kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ. Artinya pengaruh obat terhadap sel hidup. (Moh. Anief, ilmu farmasi)
- Mula, Puncak dan Lama Kerja
- Mula kerja dimulai pada waktu
obat memasuki plasma dan berakhir sampai mencapai konsentrasi efektif
minum ( MEC = minimum effective concentration ).
- Puncak kerja terjadi pada saat
obat mencapai konsentrasi tertinggi dalam darah atau plasma.
- Lama kerja adalah lamanya obat
mempunyai efek farmakologis.